NOMOPHOBIA (no mobile phobia), yang berarti ketakutan untuk aktivitas sehari-hari tanpa smartphone maupun gadget dalam bentuk lainnya.
Tidak muda
Tidak laki-laki
Tidak perempuan
Kalau sudah taruh HP, ditinggal sebentar dilihat lagi, ditutup sebentar dibuka lagi.....
Semua sayang banget sama yang namanya HP:
# Bepergian ngantongi HP,
# Kumpul-kumpul sama teman bawa tas isinya HP,
# Sehari HP bisa keluar-masuk dari tas atau saku kemeja lebih dari lima ratus kali .
➡️Habis mandi, lihat HP
➡️Habis nyapu, lihat HP
➡️Habis masak, lihat HP
➡️Habis nyuci, lihat HP
➡️Habis makan, lihat HP
➡️Habis kedatangan tamu, lihat HP
➡️Habis bangun tidur, lihat HP
➡️Tengah malam terjaga, lihat HP
Pokoknya asal habis apa saja, yang dilihat HP...
Karena setianya sama HP, pulsa tinggal sedikit cepat-cepat dibelikan
Low-batt satu strip bingung cari colokan listrik. Sinyalnya lemah bingung cari tempat,
Apa lagi kalau pas low-batt listrik mati lagi, PLN yang diumpat.
Dipanggil suami/ istri pura-pura tidak dengar...
HPnya bunyi langsung lari mencari di mana
HP ditaruhnya tadi.
Pokoknya kalau sudah selesai acara apa saja yang dicari HP...
Semoga saya tidak ketularan seperti itu.
Yang merasa seperti itu jangan senyam-senyum sendiri, nanti suami/ istri kita tidak paham dengan sikap kita.
DO'A UNTUK HP
YA ALLAH BAPA KAMI DI SURGA,
ampuni dosa-dosa saya yang mempunyai HP ini YA ALLAH.
Karena saya :
1. Lebih banyak NGISI PULSA daripada MEMBERI TERHADAP SESAMA ...
2. Lebih banyak baca
SMS/ WA/ FB/ BB daripada baca FIRMAN ALLAH
3. Lebih sering update status daripada update KASIH TUHAN kepada hidup kita...
4. Lebih sering buka BLUETOOTH daripada BERLUTUT DAN BERDOA...
5. Sering TELPON tapi jarang MENGUNJUNGI....
6. Isi pulsa 10.000 tidak puas, tapi isi MEMBERI KOLEKTE 10.000 aja merasa kebanyakan banget....
Ya ALLAH
semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya yang punya HP ini. Dan semoga HP yang saya punya ini bermanfaat buat sarana IBADAH kepada-Mu YA ALLAH. Dan semoga Teman-teman saya yang seperti saya juga ALLAH AMPUNI dosa-dosanya .YA ALLAH...
AMIN.
Edisi ini bukan nyindir, tapi mengingatkan diriku sendiri. Terima kasih dan mohon maaf bila ada yang tersinggung, saya yg nulis sendiri juga sama, tersinggung juga. Tapi ini hanya untuk renungan saja, renungan lembut tapi nyata. SW. ✍
Komentar
Posting Komentar