Kehidupan terasa berjalan semakin
cepat. Kita seolah dipacu oleh begitu
banyak aktivitas sehingga jika tidak hati-
hati, maka waktu untuk menyembah Tuhan
dan berdoa akan tergeser dari prioritas
hidup kita. Kita harus mengingat, bahwa ketika kesibukan begitu padat, justru di sanalah kebergantungan kita kepada Allah
menjadi sangat vital. Anda dan saya akan
dengan mudah terpeleset lalu hanyut pada
arus dunia jika tidak sepenuhnya bergantung kepada Tuhan.
Lukas 10:40, ..sedang Marta sibuk
sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan
berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli,
bahwa saudaraku membiarkan aku
melayani seorang diri? Suruhlah dia
membantu aku."
Marta lupa memberi makan rohnya
dengan duduk diam mendengar firman
Tuhan. Hasilnya, ia menjadi pribadi yang
mudah tersulut emosi dan itu dapat
membahayakan hubungannya dengan
Tuhan juga saudaranya, Maria. Ia sempat
menuduh Tuhan tidak peduli kepadanya.
Alih-alih melayani dengan sukacita, ia
melakukannya dengan sungut-sungut. Ia
mengasihani diri sendiri, penuh
kekhawatiran dan menyusahkan dirinya
dengan hal-hal yang tidak perlu.
Tuhan Yesus pun menegurnya serta
mengingatkannya, agar Marta mengambil
bagian yang paling penting di tengah
kesibukannya, yaitu: bersekutu erat
dengan Tuhan.
Padatnya kegiatan akan dengan
mudah membuat kita teralihkan dari hal
yang paling utama dalam hidup kita
sebagai orang Kristen, yaitu untuk
menyaksikan dan menjadi saksi kemuliaan-Nya di tengah dunia. Doa dan
penyembahanlah yang akan membuat kita
sebagai orang Kristen untuk tetap hidup
berpusat kepada-Nya.
Yohanes 12:2. Di situ diadakan
perjamuan untuk Dia dan Marta melayani,
sedang salah seorang yang turut makan
dengan Yesus adalah Lazarus.
Teguran Tuhan mengubahkan Marta.
Ia tetap seorang yang "sibuk", tetapi kini
kepribadiannya berubah. Marta tahu apa yang menjadi prioritasnya sekarang. Bukan "kesibukan", tetapi Kristus dan itu membuat pelayanannya pun dikenan Tuhan.
Komentar
Posting Komentar