“Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.” (Mazmur 5:4)
Tidak mudah untuk membiasakan bagun pagi, perlu latihan yang disiplin dan keras. Banyak dari kita yang bangun terburu-buru dengan jadwal beraktivitas.
Bangun pagi saja begitu susah kita lakukan, apalagi disertai dengan bersaat teduh seperti yang dilakukan oleh Daud yang senantiasa mengatur persembahan kepada Tuhan dan memuji-muji Tuhan di waktu pagi.
Namun, bangun pagi adalah gambaran dari sebuah kerja keras yang merupakan motto orang-orang yang berhasil dalam hidupnya atau dengan kata lain, bangun pagi merupakan buah dari orang berhasil yang sangat menghargai waktu dan kerja keras.
Mereka tak pernah menyia-nyiakan waktu yang ada. Dalam pelayanan di bumi, Tuhan Yesus juga bangun pagi untuk berdoa kepada Bapa.
“Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” (Markus 1:35)
Sebelum berbicara dalam hadirat Bapa, harusnya kita akui bahwa dengan bangun pagi-pagi kita bisa mengerjakan lebih banyak tugas dan perkara dibanding yang sering terlambat. Orang-orang pilihan Tuhan di dalam Alkitab pun juga melakukan hal yang sama.
“Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan.” (Amsal 31:15).
Bila ingin menjadi orang yang berbakti, jangan pernah malas untuk bangun pagi.
“TAK BERKESUDAHAN KASIH SETIA TUHAN, TAK HABIS-HABISNYA RAHMAT-NYA, SELALU BARU TIAP PAGI; BESAR KESETIAAN-MU!” (Ratapan 3:22-23)
Komentar
Posting Komentar