Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

Racun Kehidupan

(1 Korintus 5:7)  "Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus." Orang yang terkena racun berbisa akan sangat menderita,‎ tubuhnya terasa sakit, ‎kemudian melemah, ‎dan kemungkinan besar akan meninggal. Demikian juga apabila "racun" menyerang pikiran dan hati kita;‎ Racun-racun Tersebut bisa masuk karena ucapan seseorang kepada kita. Ataupun pikiran negatif kita terhadap orang lain, iri hati, menyimpan kebencian atau dendam dan kita tetap tidak mau memaafkan orang lain. Akibatnya bisa membuat kita hidup dalam pola pikir yang selalu negatif, selalu melihat dari sisi buruknya, selalu memiliki hati yg penuh iri, benci, dendam dan cemburu,‎ itu yang tidak akan pernah, membuat seseorang mengalami damai dan bahagia. Racun-racun tersebut akan terus menggerogoti hidup kita dan akan membuat hidup kita menderita di sepanjang hidup ini jika itu ...

JALANI PROSES TANPA PROTES

Kejadian 50:20a "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan." Ada beberapa faktor yang dapat menghambat orang menemukan makna hidup, yakni adanya kekuatan lain yang menggerakkan hidupnya ke arah negatif; antara lain rasa-bersalah, rasa benci-amarah dan kepahitan yang ditimbulkan oleh pengalaman hidup yang sangat mengecewakan dan menyakitkan. Pengalaman hidup yang negatif ini telah menimbulkan luka dalam hidupnya dan melahirkan rasa negatif yang kuat. Bila perasaan negatif ini belum disembuhkan, dapat menjadi emosi negatif yang memiliki kekuatan untuk menggerakkan seorang pada cara pandang hidup yang negatif pula. Kita mempunyai pilihan yang baik dan benar untuk menghadapi hal-hal negatif di luar kendali kita, yakni menerima hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan. Dengan menerimanya, berarti kita mengakui dan mengampuni hal-hal negatif yang terjadi. Contoh hidup Yusuf dalam Alkitab, dapat menolong...

WARTA JEMAAT NOVEMBER

POLA TUHAN

Maka bertanyalah lagi Daud kepada Allah, lalu Allah menjawab: “Janganlah maju di belakang mereka, tetapi buatlah gerakan lingkaran terhadap mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau.”  (1 Tawarikh 14:14) Kita memiliki kebiasaan membuat kesimpulan berdasarkan kejadian atau peristiwa yang kita alami dan membentuk pola pikir. Karena sudah terpola, maka untuk menggeser dan merubah dibutuhkan usaha yang jauh lebih keras lagi. Sama halnya jika kita terbiasa memakai jam tangan di tangan kiri dan harus berganti ke tangan kanan. Ternyata kita pun dalam menghadapi kesulitan ataupun masalah, maka pertama-tama kita akan secara otomatis menggunakan pola pikir yang sudah ada. Contohnya: memadamkan api dengan air. Padahal tidak semua api bisa dipadamkan dengan air, contohnya: api dari sepeda atau kendaraan listrik, karena menyiramkan air justru membuat api membesar. Itulah sebabnya tidak semua masalah yang sama bisa diselesaikan dengan cara ataupun...

MENJADI PENUAI JIWA

Lukas 10:2-3 (TB) Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.  Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala." Hal ini sangat sesuai dgn keadaan pada masa kini dimana banyak jiwa yg rindu dan haus akan kebenaran Firman Tuhan, namun di satu sisi para penuai terbatas atau belum memiliki kesadaran akan hal ini. Siapakah para penuai itu? Penuai tsb adalah setiap Orang percaya, ya.. Saya, bapak, ibu dan saudara. Tidak harus Sekolah Alkitab, tidak harus menjadi Pendeta, namun kita semua sebagai orang percaya mengemban Misi Tuhan dalam Amanat Agung pada Matius 28:18-20 (TB) yakni; Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,...